Kamis, 25 Agustus 2011

Tips Mudik Lebaran Yang Aman Lengkap Info Mudik

Sebentar lagi kita akan puasa ramadan, itu berarti kita akan menghadapi lebaran. Meski masih lama, kan ada baiknya kita siapkan sejak sekarang. Bagi perantau, mudik dengan kendaraan sendiri adalah keharusan. Makanya pemerintah, dalam hal ini Departemen Perhubungan, senantiasa mempersiapkan segala keperluan kita agar mudik lebaran menjadi aman dan nyaman.

Inilah asyiknya berlebaran di negeri kita, selain ketupat yang khas, mudik juga lebih khas.Makanya sebelum mudik, pastikan anda sudah mempersiapkan segalanya. Perhatikan pengumuman dari pemerintah tentang jalur atau rute perjalanan yang aman, agar anda dapat sampai ke tujuan dengan nyaman dan selamat.

Berikut beberapa tips yang perlu anda perhatikan, mulai dari kendaraan sampai pada tips bagi sang 'driver", sebagai berikut :

  1. bagian yang paling penting adalah mesin kendaraan. Perisksa dan bersihkan karburator, filter udara, filter bbm dan ganti busi; lakukan tune-up secara menyeluruh.
  2. ganti oli mesin yang berkualitas agar mesin prima.
  3. ganti oli transmisi (baik yang manual ataupun matic) agar performa sistem transmisi sempurna.
  4. periksa kondisi rem dan cairan rem (brake fluid) dan pastikan sistem pengereman bekerja sempurna.
  5. periksa accu, pastika air aki cukup agar sel-nya dapat menyimpan listrik lebih baik.
  6. periksa tekanan ban, biasanya petunjuk tekanan ban terdapat di pintu pengemudi. sipakan selalu ban serep, kunci roda dan dongkrak.
  7. periksa kondisi lampu dekar, lamu jauh, sein dan lampu hazard. bawa lampu dan sekering cadangan.
  8. bawa juga perlengkapan P3K, segitiga pengaman, senter dan jika perlu GPS.
Tips berikut khusus buat pengemudi :
  • a). cukup istirahat palling tidak sehari sebelum berangkat;
  • b) tentukan waktu perjalanan, jangan terlalu malam agar tidak mengantuk;
  • c) jangan konsumsi obat yang menyebabkan kantuk;
  • d) makan dan minum cukup agar tubuh terasa fit dapat juga minum vitamain atau supplemen;
  • e) pelajari rute perjalanan dan rute alternatif jika perlu
  • f) catat nomor telepon penting, seperti nomor telepon Polisi, Posko-posko untuk bantuan darurat
  • g) jika anda akan menggunakan jasa penyeberangan, pastikan anda membeli tiket dan mengantrilah menuju ke kapal;
  • f) berdo'alah sebelum berangkat dan hindari kebut-kebutan yang tidak perlu.

nah kalau kita sudah mempersiapkan segala hal yang kita perlukan untuk kenyamanan dan keselamatan berkendara (mudik), tentu kita akan lebih percaya diri untuk mudik. Mudik memang sudah menjadi tradisi di negeri kita, tujuannya adalah untuk bersilaturahmi dengan sanak keluarga dan handai-taulan. Tentu kedatangan kita menjadi harapan mereka.

selamat mudik...

Jumat, 22 Juli 2011

BADAN MERIANG

Beberapa hari ini saya kurang enak badan, badan terasa meriang dan sedikit batuk pilek, tetapi aku terus berusaha untuk bugar karena nanti siang akan bermain badminton, mudah - mudahan dengan olahraga badanku akan bugar kembali, sebelum meriang aktivitasku memang padat sekali, setiap hari bangun pikul 03.00 dan langsung mengerjakan tugas persiapan mengajar, kemudian jam 05.00 wib mandi setelah itu persiapan berangkat kerja, perlu diketahui bahwa tempat kerjaku dari tempat tinggal sekitar 45 km, jadi membutuhkan waktu 35 menit untuk sampai tempat kerja. setiap hari aku bekerja menggunakan transportasi sepeda motor sehingga angin pagi memungkinkan tubuhku terserang flu, aku berencana untuk membeli mobil meskipun tidak bagus tetapi cukup dan untuk jalan - jalan mengajak anak dan istriku sekalian untuk mempermudah aktivitas kerja dan aku tidak terkena angin pagi dan hujan. tetapi itu masih rencana mudah - mudahan nanti aku mendapat rezeki adan bisa terealisasi tahun 2011 ini. dengan transportasi mobil baru nanti saya kelihatan lebih bugar dalam mengajar.

Minggu, 17 Juli 2011

7 Cara Gampang Menghilangkan Rasa Cemas

HAMPIR setiap hari rasanya kita bisa merasa cemas. Baik karena hal yang remeh maupun darurat. Itu semua merupakan hal yang alami saja, tapi jika terus-menerus rasa cemas bisa berkembang menjadi stress dan berujung pada depresi.

Namun, ada sisi baiknya, sedikit rasa cemas bisa menjaga tingkat kewaspadaan, lebih fokus, sehingga Anda siap menghadapi problem yang mungkin menghadang, itu semua tergantung bagaimana cara Anda mengontrolnya. Berikut beberapa trik mengontrol rasa cemas yang bisa muncul sewaktu-waktu, seperti dikutip dari Shine.com:

1. Akui
Akui dan katakan saja bahwa Anda merasa cemas lalu fokuskan diri terhadap masalah itu agar Anda tahu apa solusi terbaiknya. Dengan begitu, tekanan yang dirasakan pun akan berkurang.

2. Tidak makan junk food
Makanan berbahan dasar gandum putih seperti kue, permen, keripik, dan minuman berkafein bisa mengikis kandungan nutrisi dan vitamin di dalam tubuh yang bisa membuat Anda tenang. Maka itu, dalam masa sulit, pastikan selalu makan makanan berprotein dan makanan lainnya.

3. Bergerak
Bergerak dengan berolahraga tak hanya meringankan perasaan gugup akibat cemas, tapi juga mengurangi ketegangan otot. Ditambah lagi, olahraga membantu melepaskan hormon endorphin di otak yang membuat kita merasa senang.

4. Tidur
Kurang tidur juga bisa menyebabkan cemas. Jadi bila Anda berencana menonton film hingga larut malam, pastikan tubuh Anda fit dan penuhi kebutuhan tidur harian setidaknya 7 jam. Dengan begitu, metabolisme tubuh akan tetap seimbang.

5. Berjemur
Keluarlah dan biarkan tubuh terkena udara segar dan sinar matahari. Kedua hal itu akan menghasilkan neurotransmitter otak yang disebut serotonin yang menciptakan perasaan senang. Coba biasakan tubuh terpapar matahari pagi setiap hari setidaknya selama 20 menit.

6. Bernapas dari perut
Untuk solusi instant, bernapaslah dalam-dalam dengan perut sebanyak lima kali. Studi menunjukkan cara ini membentu merelaksasikan tubuh dan menenangkan pikiran.

7. Dengarkan musik
Dengarkan musik lembut. Studi menunjukkan mendengarkan musik yang lembut bisa mengurangi perasaan cemas dan takut. (mediaindonesia.com)

Rabu, 22 Juni 2011

Tips Menuju Sukses : Berpikiran Positif


Percaya atau tidak, sikap kita adalah cermin masa lampau kita, pembicara kita di masa sekarang dan merupakan peramal bagi masa depan kita. Maksudnya apa ? Ya, bahwa kondisi masa lalu, sekarang dan masa depan kita dapat tercermin dari bagaimana sikap kita sehari-hari. Camkan satu hal, sikap kita merupakan sahabat yang paling setia, namun juga bisa menjadi musuh yang paling berbahaya.
Bagaimana sikap mental kita adalah sebuah pilihan; positif ataukah negatif.
W.W. Ziege pernah berkata.”Tak akan ada yang dapat menghentikan orang yang bermental positif untuk mencapai tujuannya. Sebaliknya, tak ada sesuatupun di dunia ini yang dapat membantu seorang yang sudah bermental negatif.
Jika kita seorang yang berpikiran positif, kita pasti mampu menghasilkan sesuatu. Kita akan lebih banyak berkreasi daripada bereaksi. Jelasnya, kita lebih berkonsentrasi untuk berjuang mencapai tujuan-tujuan yang positif daripada terus saja memikirkan hal-hal negatif yang mungkin saja terjadi dalam kehidupan kita sehari-hari.
Kehidupan dan kebahagiaan seseorang tidaklah bisa diukur dengan ukuran gelar kesarjanaan, kedudukan maupun latar belakang keluarga. Yang dilihat adalah bagaimana cara berpikir orang itu. Memang kesuksesan kita lebih banyak dipengaruhi oleh cara kita berpikir.
Ingat perkataan Robert J. Hasting, “Tempat dan keadaan tidak menjamin kebahagiaan. Kita sendirilah yang harus memutuskan apakah kita ingin bahagia atau tidak. Dan begitu kita mengambil keputusan, maka kebahagiaan itu akan datang”.
Dengan bersikap positif bukan berarti telah menjamin tercapainya suatu keberhasilan. Namun, bila sikap kita positif, setidak-tidaknya kita sudah berada di jalan menuju keberhasilan. Berhasil atau tidaknya kita nantinya ditentukan oleh apa yang kita lakukan di sepanjang jalan yang kita lalui tersebut.
Dari beberapa buku yang saya baca beberapa tips berikut terbukti cukup membantu. Cobalah untuk menjalankan kegiatan-kegiatan berikut ini sebanyak mungkin dalam hidup kita. Sebagaimana untuk mencapai hal-hal lainnya, untuk menjadi seorang yang berpikiran positif, prosesnya harus dilakukan secara terus-menerus :
1. Pilihlah sebuah kutipan yang bernada positif setiap minggunya dan tulislah kutipan tadi pada selembar kartu berukuran 3 x 5. bawalah kartu tadi setiap hari selama seminggu. Baca dan camkanlah kutipan tadi secara berkala dalam sehari dan jadikan afirmasi, misalnya di meja kerja Anda, di dashboard mobil, atau di cermin kamar mandi. Jadikanlah setiap kutipan tersebut bagian pemikiran Anda selama seminggu itu.
Contoh :
“Seorang pemimpin yang baik adalah yang bisa membesarkan semangat dan harapan-harapan kepada anak buahnya.” (Napoleon Bonaparte). “Hari ini saya ingin menolong orang sebanyak mungkin” (Harry Bullis)
2. Pilihlah seseorang yang dalam hidup Anda yang Anda anggap berpikiran negatif. Cobalah cari hal-hal yang positif dalam diri orang itu dan ubahlah pikiran-pikiran negatif Anda mengenai orang tersebut dengan hal-hal positif tadi. Sebagai orang beragama, tolong doakan pula orang tersebut dengan hal-hal positif tadi dan mohonlah agar Tuhan menolongnya.
3. Pilih satu hari istimewa dalam seminggu dan jadikanlah hari itu sebagai “hari 10″. Bangunlah pada pagi hari dan yakinlah bahwa setiap orang yang akan Anda temui bernilai “10″, dan perlakukanlah mereka secara demikian. Anda pasti akan heran sendiri melihat tanggapan yang akan Anda peroleh dari orang-orang yang selama ini Anda anggap remeh.
4. Tandai suatu hari dalam seminggu sebagai “hari berpikiran positif.” Hapuslah kata-kata “tidak dapat,” “tidak pernah,” atau kata-kata lain yang senada, usahakan agar Anda menemukan cara untuk mengatakan apa yang bisa Anda lakukan.
5. Paling tidak sekali dalam seminggu, carilah suatu kesempatan untuk bisa memberi kepada orang lain dengan tulus. Lakukanlah suatu yang khusus pada suami/istri ataupun anak-anak Anda. Berbuatlah suatu kebaikan pada seseorang yang belum Anda kenal.
Siapa yang ingin sukses ?
Kuncinya jangan pernah sekali-kali berpikiran negatif !
Buang jauh-jauh hal-hal negatif; juga kalimat-kalimat negatif dari pikiran Anda !
Jangan pernah ada lagi kalimat-kalimat seperti :
“Pasti gagal;
Kami belum pernah melakukannya;
Kami tak sanggup melakukannya;
Saya belum siap melakukannya;
Itu bukan tanggung jawab kami; dan sebagainya”.
Selamat mencoba, dan ………………………………………….
SEMOGA sukses senantiasa bersama kita yang selalu berusaha maksimal
menggapainya.

Minggu, 19 Juni 2011

KTSP DAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA

M. Umar Muslim
Universitas Indonesia
1. Pendahuluan
Dunia pendidikan Indonesia dalam beberapa tahun terakhir ini diramaikan oleh isu pergantian kurikulum. Kurikulum yang berlaku sampai tahun 2006 adalah Kurikulum 1994. Kurikulum ini mengalami penyempurnaan dan hasil penyempurnaan ini adalah Kurikulum 2004 atau juga dikenal dengan sebutan KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi). Ketika KBK ramai dibicarakan dan muncul buku-buku pelajaran yang disusun berdasarkan kurikulum ini, muncul KTSP atau Kurikulum 2006 yang merupakan penyempurnaan dari KBK. KTSP mulai diberlakukan secara berangsur-angsur pada tahun ajaran 2006/2007.
Adanya tiga macam kurikulum yang berlaku paling tidak pada awal pemberlakuan KTSP sangat membingungkan. Situasi ini diperparah dengan munculnya kesimpangsiuran informasi tentang KBK dan KTSP yang beredar di masyarakat. Guru sebagai orang yang berhubungan langsung dengan pelaksanaan kurikulum merupakan pihak yang paling dibingungkan dengan situasi ini. Tulisan ini akan membahas beberapa hal yang dapat dilakukan guru dalam menghadapi KTSP.
2. KTSP
KTSP atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan adalah kurikulum operasional yang disusun, dikembangkan, dan dilaksanakan oleh setiap satuan pendidikan dengan memperhatikan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dikembangkan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Kurikulum ini juga dikenal dengan sebutan Kurikulum 2006 karena kurikulum ini mulai diberlakukan secara berangsur-angsur pada tahun ajaran 2006/2007. Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah harus sudah menerapkan kurikulum ini paling lambat pada tahun ajaran 2009/2010.
KTSP merupakan penyempurnaan dari Kurikulum 2004 atau yang juga dikenal dengan KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi). Seperti KBK, KTSP berbasis kompetensi. KTSP memberikan kebebasan yang besar kepada sekolah untuk menyelenggarakan program pendidikan yang sesuai dengan (1) kondisi lingkungan sekolah, (2) kemampuan peserta didik, (3) sumber belajar yang tersedia, dan (4) kekhasan daerah. Dalam program pendidikan ini, orang tua dan masyarakat dapat terlibat secara aktif.
Pengembangan dan penyusunan KTSP merupakan proses yang kompleks dan melibatkan banyak pihak: guru, kepala sekolah, guru (konselor), dan komite sekolah. Berikut ini akan dibahas beberapa hal yang dapat dilakukan guru dalam menghadapi KTSP.
3. Bahan Ajar
Karena KTSP dikembangkan dan disusun oleh satuan pendidikan atau sekolah sesuai dengan kondisinya masing-masing, setiap sekolah mempunyai kurikulum yang berbeda. Dengan demikian, bahan ajar yang digunakan juga mempunyai perbedaan. Tidak ada ketentuan tentang buku pelajaran yang dipakai dalam KTSP. Buku yang sudah ada dapat dipakai. Karena pembelajaran didasarkan pada kurikulum yang dikembangkan sekolah, bahan ajar harus disesuaikan dengan kurikulum tersebut. Oleh karena itu, guru dapat mengurangi dan menambah isi buku pelajaran yang digunakan.
Dengan demikian, guru harus mandiri dan kreatif. Guru harus menyeleksi bahan ajar yang digunakan dalam pembelajaran sesuai dengan kurikulum sekolahnya.Guru dapat memanfaatkan bahan ajar dari berbagai sumber (surat kabar, majalah, radio, televisi, internet, dsb.). Bahan ajar dikaitkan dengan isu-isu lokal, regional, nasional, dan global agar peserta didik nantinya mempunyai wawasan yang luas dalam memahami dan menanggapi berbagai macam situasi kehidupan.
Untuk pelajaran membaca, misalnya, bahan bacaan dapat diambil dari surat kabar. Di samping surat kabar yang berskala nasional yang banyak menyajikan isu-isu nasional, ada surat kabar lokal yang banyak menyajikan isu-isu daerah. Kedua jenis sumber ini dapat dimanfaatkan. Bahan bacaan yang mengandung muatan nasional dan global dapat diambil dari surat kabar berskala nasional, sedangkan bahan bacaan yang mengandung muatan lokal dapat diambil dari surat kabar daerah. Berdasarkan bahan bacaan ini, guru dapat mengembangkan pembelajaran bahasa Indonesia yang kontekstual. Peserta didik diperkenalkan dengan isu-isu yang menjadi perhatian masyarakat di sekitarnya dan masyarakat yang tatarannya lebih luas.
Bahan ajar yang beragam jenis dan sumbernya ini tentu juga dapat digunakan untuk pelajaran-pelajaran yang lain (menulis, mendengarkan, dan berbicara).
Mengingat pentingnya televisi dan komputer (internet) dalam kehidupan sekarang ini, guru perlu memanfaatkan bahan ajar dari kedua sumber ini. Televisi dan komputer juga dapat dapat dipakai sebagai media pembelajaran yang menarik.
4. Metode Pembelajaran
Dalam KTSP guru juga diberi kebebasan untuk memanfaatkan berbagai metode pembelajaran. Guru perlu memanfaatkan berbagai metode pembelajaran yang dapat membangkitkan minat, perhatian, dan kreativitas peserta didik. Karena dalam KTSP guru berfungsi sebagai fasilitator dan pembelajaran berpusat pada peserta didik, metode ceramah perlu dikurangi. Metode-metode lain, seperti diskusi, pengamatan, tanya-jawab perlu dikembangkan.
Pembelajaran yang dilakukan melalui diskusi, misalnya, dapat melibatkan partisipasi dari semua peserta didik. Semua peserta didik dapat berbicara, mengemukakan pendapatnya masing-masing. Guru dalam hal ini hanya mengarahkan bagaimana diskusi berjalan. Isu diskusi perlu dikaitkan dengan lingkungan sekitar (sekolah, daerah) hingga lingkungan global.
Kegiatan pembelajaran tidak selalu berlangsung di dalam kelas. Kegiatan dapat dilakukan di luar kelas (perpustakaan, kantin, taman, dsb.), di luar sekolah (mengunjungi lembaga bahasa, stasiun radio/televisi, penerbit, dsb.). Beragamnya tempat pembelajaran dapat membuat suasana belajar yang tidak membosankan.
Kegiatan pembelajaran dapat juga melibatkan orang tua dan masyarakat. Sekolah dapat mengundang orang yang mempunyai profesi tertentu atau ahli dalam bidang tertentu untuk berbicara dan berdialog dengan peserta didik. Sebagai contoh, dalam pelajaran menulis dan berbicara (wawancara), kalau ada orang tua peserta didik yang berprofesi sebagai wartawan, guru dapat mengundang orang yang bersangkutan untuk berbicara dan berdiskusi tentang pekerjaannya denga peserta didik. Kegiatan seperti ini akan berguna untuk peserta didik, guru, dan orang tua. Mereka dapat saling belajar dan proses pembelajaran menjadi menarik dan bersifat kontekstual.
Dalam lingkungan sekolah, staf sekolah juga dapat dimanfaatkan. Misalnya, untuk pelajaran menulis surat resmi guru bisa meminta staf administrasi untuk berbicara tentang penulisan surat. Di samping berguna sebagai sumber pembelajaran, kegiatan ini juga berguna untuk membentuk lingkungan sekolah yang kondusif, yaitu adanya hubungan dan kerja sama yang baik di antara peserta didik, guru, dan staf.
Kalau memungkinkan, kegiatan pembelajaran dapat dilakukan dengan kunjungan peserta didik kepada orang dengan profesi tertentu (misalnya penyunting bahasa atau penterjemah) atau ke lembaga tertentu (misalnya lembaga bahasa atau penerbit) untuk menggali informasi tentang bahasa Indonesia. Kegiatan ini akan membuka wawasan peserta didik dan guru akan profesi yang berkaitan dengan bahasa Indonesia dan akan pentingnya bahasa Indonesia sehingga diharapkan muncul sikap positif terhadap bahasa Indonesia.
5. KTSP: Peluang dan Tantangan
Pemberlakuan KTSP pada dasarnya dimaksudkan untuk meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian sekolah. KTSP merupakan kurikulum yang sesuai dengan dinamika kehidupan di Indonesia sekarang ini dikaitkan dengan isu-isu seperti globalisasi dan otonomi daerah. Akan tetapi, pelaksanaan KTSP menuntut banyak hal dari sekolah dan masyarakat seperti profesionalisme, kreativitas, kemandirian guru dan kepala sekolah, serta keterlibatan masyarakat. Pelaksanaan KTSP juga menuntut banyak hal dari pemerintah seperti perencanaan pendidikan yang baik dan terarah, penyediaan sarana dan prasarana yang memadai, dan birokrasi/prosedur administrasi yang sederhana. KTSP juga menuntut partisipasi dan kepedulian masyarakat. Dengan persiapan yang matang dan suasana yang kondusif, KTSP berpeluang besar untuk menghasilkan peserta didik yang memiliki kompetensi yang diharapkan.
Tantangan bagi semua yang terlibat dalam penyelenggaraan pendidikan adalah meningkatkan profesionalisme. Dalam kaitannya dengan pembelajaran bahasa Indonesia, guru perlu terus meningkatkan kemampuannya dalam bidang pembelajaran dan berbahasa Indonesia.
6. Penutup
Pembelajaran bahasa Indonesia pada dasarnya bertujuan membekali peserta didik kemampuan berkomunikasi secara efektif dan efisien dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis. Perubahan atau pergantian kurikulum selalu menimbulkan masalah dan kebingungan bagi semua yang terlibat dalam kegiatan pendidikan, terutama guru. Apa pun kurikulumnya, guru bahasa Indonesia harus tetap berpegang pada tujuan pembelajaran bahasa Indonesia. Guru perlu terus berusaha meningkatkan kemampuannya dan terus belajar untuk memberikan yang terbaik bagi peserta didik. Karena kurikulum yang akan berlaku dalam beberapa tahun mendatang adalah KTSP, guru perlu mengenal, mempersiapkan diri, dan menyiasati kurikulum ini. Dengan demikian, guru akan dapat menghadapi dan menanggulangi masalah-masalah yang muncul.
DAFTAR PUSTAKA
Alwasilah, A. Chaedar. 2006. “Kurikulum Bahasa Berbasis Sastra.” Makalah untuk Seminar Nasional Kondisi Bahasa Indonesia Masa Kini, Akademi Jakarta Taman Ismail Marzuki, Jakarta.
Drost, J. 2006. Dari KBK sampai MBS. Jakarta: Buku Kompas.
Mulyasa, E. 2002. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: Remaja Rosdkarya.
Mulyasa, E. 2006. Kurikulum Satuan Pendidikan: Sebuah Panduan Praktis. Bandung: Remaja Rosdakarya.
_________. 2006. Kurikulum yang Disempurnakan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Tilaar, H.A.R. 2006. Standarisasi Pendidikan Nasional: Statu Tinjauan Kritis. Yakarta: Rineka Cipta.

Sabtu, 11 Juni 2011

Agama, Sumber Kesehatan Jiwa-Raga



                        KOMPAS.com — Psikiater terkemuka Prof Dr dr Dadang Hawari menyatakan, agama sangat bermanfaat untuk dijadikan terapi dan memelihara kesehatan jiwa. Agama, kata Prof Hawari, dapat dimanfaatkan para psikiater dalam mengobati pasien yang mengalami gangguan kejiwaan melalui konsep  biology, psychology, social, and spiritual (BPSS). Integrasi agama ke dalam pengobatan sebenarnya sudah dikenal secara luas. Pada tahun 1984, misalnya, Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan dimensi spiritual keagamaan sama pentingnya dengan dimensi fisik, psikologis, dan psikososial. Seiring dengan itu, terapi-terapi yang dilakukan pun mulai menggunakan dimensi spiritual keagamaan. Terapi yang demikian disebut terapi holistik, artinya terapi yang melibatkan fisik, psikologis, psikososial, dan spiritual. "Integrasi ini telah disampaikan dalam berbagai konferensi internasional di bidang ilmu kedokteran jiwa (psychiatry) dan kesehatan jiwa (mental health)," ujar psikiater senior kelahiran Pekalongan, Jawa Tengah, itu yang kini  berada di Yunani untuk bersilaturahim dengan masyarakat Indonesia di Athena. Prof Hawari juga ke Athena dalam rangkaian perjalanan menghadiri World Psychiatric Association International Congress di Turki, 9-12 Juni mendatang.     Menurut Prof Hawari, setiap dokter harus mampu mengenal kondisi seseorang secara utuh, baik dari sisi raga, jiwa, dan terakhir adalah agama. Kata pria yang menekuni ilmu kedokteran sejak 1968 ini,  konsep agama dalam dunia psikiatri internasional sudah menjadi bagian integral sejak  1993.  
Untuk itu, dalam menganalisa seorang pasien yang mengalami masalah kejiwaan, para dokter juga harus meneliti pasien dari sisi agamanya. Dalam praktiknya selama ini, konsep ini sangat membantu kesembuhan pasien-pasiennya.  
                        Semua Agama, lanjut Prof Hawari, sudah secara jelas menyiratkan perintah dan larangan bagi pengikutnya dan merupakan petunjuk hidup yang harus dijalankan secara benar.  Dalam lingkup agama Islam, misalnya, rukun Islam dan rukun iman merupakan pedoman hidup dalam berumah tangga dan bermasyarakat untuk mencapai kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Dengan menjalankan rukun Islam dan rukun iman, seorang Muslim mampu mengendalikan diri dan tercegah dari segala perbuatan keji dan munkar.
Menurut Prof Hawari, orang yang benar-benar meyakini rukun iman tersebut dapat terpelihara jiwanya dari kelima hal yang merusak jiwa atau juga dikenal dengan istilah mo-limo (5-M).  Lima hal tersebut adalah madat alias narkotika, minuman keras yang dapat merusak jiwa dan raga manusia, main judi yang membawa kerugian moril maupun materiil bagi bangsa, maling termasuk di antaranya korupsi, dan madon atau main perempuan, prostitusi, pelacuran, dan penyimpangan seksual lainnya.
               Untuk itu, ia mengajak masyarakat menekuni ajaran dan aturan agama sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing. Kepada warga beragama Islam, mempelajari dan menjadikan Alquran sebagai rujukan bagi tiap persoalan yang dihadapi dalam berkehidupan dan bermasyarakat.